SUTET, Berbahaya tapi Minim Studi
OlehMerry MagdalenaJAKARTA – Bahaya dari SUTET masih belum bisa dipastikan secara ilmiah. Di sisi lain, ada sederetan bahaya yang mengintai bagi warga sekitar. Bahaya apa sajakah itu?Konflik pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) belum jua reda. Demo warga yang merasa dirugi-kan masih marak. Pihak pembangun sendiri, PLN, berkeras tak mau memenuhi tuntutan warga.Sebenarnya bagaimana imbas SUTET bagi warga sekitar? SUTET merupakan medan elektromagnetik yang secara teknis dapat menimbulkan beberapa akibat. ”Medan elektromagnetik di bawah jaringan dapat menimbulkan suara atau bunyi mendesis akibat ionisasi pada permukaan konduktor yang kadang disertai cahaya keunguan. Bulu atau rambut pada bagian tubuh bisa berdiri akibat gaya tarik medan listrik yang kecil,” ungkap Dr Ir Marzan A Iskandar, Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (TIEML-BPPT) kepada pers di Jakarta, Senin (13/2). Belum PastiBahkan, lampu neon dan tes pen dapat menyala redup akibat dari mudahnya gas neon di dalam tabung lampu dan tespen terionisasi. Kondisi lain adalah adanya kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah menghantar listrik, seperti pada atap seng, pagar besi, kawat jemuran, dan badan mobil.Imbas dari radiasi medan elektromagnetik ini juga dapat terjadi pada tubuh manusia. Menurut Marzan, walau berfrekuensi rendah, medan magnet akan menimbulkan lingkaran arus listrik pada tubuh manusia. Besarnya arus listrik yang ditimbulkan tergantung pada kuatnya medan magnet yang ada. Jika terlalu besar, arus listrik ini dapat menimbulkan rangsangan pada sistem saraf dan otot atau mempengaruhi proses biologi.Dari beragam kajian medis, ada pro dan kontra ihwal imbas negatif SUTET terhadap kesehatan manusia. Marzan mengutip studi yang dilakukan Wertheimer dan Leeper pada tahun 1979 di AS. Mereka menggambarkan adanya hubungan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada anak dengan jarak tempat tinggal yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. Tapi, studi ini dikoreksi oleh ilmuwan lain, yakni Savitz dan Fulton yang justru menyatakan tidak ada hubungan antara tempat tinggal yang berdekatan dengan SUTET terhadap risiko kematian. “Tidak ada jawaban yang pasti tentang pengaruh SUTET bagi kesehatan, namun ada konsensus umum jika ada risiko pada kesehatan manusia, ancaman tersebut sangat kecil atau terfokus pada satu subkelompok dan tidak terjadi terhadap publik umum,” ujar Marzan.BahayaSUTET merupakan saluran atau hantaran udara un-tuk mentransmisikan daya elektrik pada tegangan 500.000 volt atau 500 kilo volt (kv). Tegangan setinggi ini diperlukan untuk menekan susut daya dan susut tegangan di saluran transmisi yang panjang. Tegangan ekstra tinggi banyak dipakai di Eropa dan Asia. Tegangan ultra tinggi, 765 kv dan 1.100 kv dipakai di Amerika dan Rusia. Pada tegangan yang sangat tinggi ini, saluran udara dipilih karena biaya konstruksinya jauh lebih murah dibanding bila menggunakan kabel bawah tanah.Menurut Dr Ir Pekik Argo Dahono dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), bahaya elektrik pertama yang harus kita hindari adalah sentuhan atau sengatan listrik. “Tingkatan bahaya akibat sengat elektrik sebanding dengan besarnya arus yang mengalir melalui badan kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus sengat baru akan terasa jika besarnya lebih dari 1 ma atau seperseribu Ampere,” ungkap Pekik dalam kesempatan serupa. Besarnya arus yang me-ngalir sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan rsistensi atau ketahanan tubuh kita. Besarnya resistensi sangat ditentukan oleh kondisi dan bagian tubuh yang dialiri arus. Saat ini standar dan hasil penelitian menunjukkan bahwa batas aman tegangan sentuh adalah 50 v.“Tentu fatal akibatnya jika kita sampai menyentuh konduktor yang bertegangan 500 kv. Untuk menghindari kejadian ini, SUTET dibuat dengan ketinggian yang cukup sehingga orang tidak mungkin menyentuhnya. Manusia juga tidak diizinkan secara terus-menerus tinggal di bawah SUTET untuk menghindari tekanan sengatan listrik,” cetus Pekik.Bahaya kedua adalah panas dan daya ledak SUTET saat terjadi hubungan singkat akibat kecelakaan atau kerusakan alat. Karena tegangannya sangat tinggi, arus yang sangat besar akan mengalir jika SUTET mengalami hubungan singkat. Pekik juga mengingatkan adanya risiko tegangan bocor yang mungkin saja terjadi. Pada 1970-an di Kanada, Amerika dan Australia sempat heboh adanya tegangan bocor dan pengaruhnya pada hewan ternak. Di sepanjang saluran transmisi terdapat konduktansi dan kapasitansi bocor. Arus mengalir melalui kapasitansi bocor dan kembali melalui tanah. Studi tentang tegangan bocor sampai hari ini belum pernah dilakukan di Indonesia. n
Senin, 02 Maret 2009
Saluran udara tegangan ekstra tinggi
SUTET, Berbahaya tapi Minim Studi
OlehMerry MagdalenaJAKARTA – Bahaya dari SUTET masih belum bisa dipastikan secara ilmiah. Di sisi lain, ada sederetan bahaya yang mengintai bagi warga sekitar. Bahaya apa sajakah itu?Konflik pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) belum jua reda. Demo warga yang merasa dirugi-kan masih marak. Pihak pembangun sendiri, PLN, berkeras tak mau memenuhi tuntutan warga.Sebenarnya bagaimana imbas SUTET bagi warga sekitar? SUTET merupakan medan elektromagnetik yang secara teknis dapat menimbulkan beberapa akibat. ”Medan elektromagnetik di bawah jaringan dapat menimbulkan suara atau bunyi mendesis akibat ionisasi pada permukaan konduktor yang kadang disertai cahaya keunguan. Bulu atau rambut pada bagian tubuh bisa berdiri akibat gaya tarik medan listrik yang kecil,” ungkap Dr Ir Marzan A Iskandar, Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (TIEML-BPPT) kepada pers di Jakarta, Senin (13/2). Belum PastiBahkan, lampu neon dan tes pen dapat menyala redup akibat dari mudahnya gas neon di dalam tabung lampu dan tespen terionisasi. Kondisi lain adalah adanya kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah menghantar listrik, seperti pada atap seng, pagar besi, kawat jemuran, dan badan mobil.Imbas dari radiasi medan elektromagnetik ini juga dapat terjadi pada tubuh manusia. Menurut Marzan, walau berfrekuensi rendah, medan magnet akan menimbulkan lingkaran arus listrik pada tubuh manusia. Besarnya arus listrik yang ditimbulkan tergantung pada kuatnya medan magnet yang ada. Jika terlalu besar, arus listrik ini dapat menimbulkan rangsangan pada sistem saraf dan otot atau mempengaruhi proses biologi.Dari beragam kajian medis, ada pro dan kontra ihwal imbas negatif SUTET terhadap kesehatan manusia. Marzan mengutip studi yang dilakukan Wertheimer dan Leeper pada tahun 1979 di AS. Mereka menggambarkan adanya hubungan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada anak dengan jarak tempat tinggal yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. Tapi, studi ini dikoreksi oleh ilmuwan lain, yakni Savitz dan Fulton yang justru menyatakan tidak ada hubungan antara tempat tinggal yang berdekatan dengan SUTET terhadap risiko kematian. “Tidak ada jawaban yang pasti tentang pengaruh SUTET bagi kesehatan, namun ada konsensus umum jika ada risiko pada kesehatan manusia, ancaman tersebut sangat kecil atau terfokus pada satu subkelompok dan tidak terjadi terhadap publik umum,” ujar Marzan.BahayaSUTET merupakan saluran atau hantaran udara un-tuk mentransmisikan daya elektrik pada tegangan 500.000 volt atau 500 kilo volt (kv). Tegangan setinggi ini diperlukan untuk menekan susut daya dan susut tegangan di saluran transmisi yang panjang. Tegangan ekstra tinggi banyak dipakai di Eropa dan Asia. Tegangan ultra tinggi, 765 kv dan 1.100 kv dipakai di Amerika dan Rusia. Pada tegangan yang sangat tinggi ini, saluran udara dipilih karena biaya konstruksinya jauh lebih murah dibanding bila menggunakan kabel bawah tanah.Menurut Dr Ir Pekik Argo Dahono dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), bahaya elektrik pertama yang harus kita hindari adalah sentuhan atau sengatan listrik. “Tingkatan bahaya akibat sengat elektrik sebanding dengan besarnya arus yang mengalir melalui badan kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus sengat baru akan terasa jika besarnya lebih dari 1 ma atau seperseribu Ampere,” ungkap Pekik dalam kesempatan serupa. Besarnya arus yang me-ngalir sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan rsistensi atau ketahanan tubuh kita. Besarnya resistensi sangat ditentukan oleh kondisi dan bagian tubuh yang dialiri arus. Saat ini standar dan hasil penelitian menunjukkan bahwa batas aman tegangan sentuh adalah 50 v.“Tentu fatal akibatnya jika kita sampai menyentuh konduktor yang bertegangan 500 kv. Untuk menghindari kejadian ini, SUTET dibuat dengan ketinggian yang cukup sehingga orang tidak mungkin menyentuhnya. Manusia juga tidak diizinkan secara terus-menerus tinggal di bawah SUTET untuk menghindari tekanan sengatan listrik,” cetus Pekik.Bahaya kedua adalah panas dan daya ledak SUTET saat terjadi hubungan singkat akibat kecelakaan atau kerusakan alat. Karena tegangannya sangat tinggi, arus yang sangat besar akan mengalir jika SUTET mengalami hubungan singkat. Pekik juga mengingatkan adanya risiko tegangan bocor yang mungkin saja terjadi. Pada 1970-an di Kanada, Amerika dan Australia sempat heboh adanya tegangan bocor dan pengaruhnya pada hewan ternak. Di sepanjang saluran transmisi terdapat konduktansi dan kapasitansi bocor. Arus mengalir melalui kapasitansi bocor dan kembali melalui tanah. Studi tentang tegangan bocor sampai hari ini belum pernah dilakukan di Indonesia. n
OlehMerry MagdalenaJAKARTA – Bahaya dari SUTET masih belum bisa dipastikan secara ilmiah. Di sisi lain, ada sederetan bahaya yang mengintai bagi warga sekitar. Bahaya apa sajakah itu?Konflik pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) belum jua reda. Demo warga yang merasa dirugi-kan masih marak. Pihak pembangun sendiri, PLN, berkeras tak mau memenuhi tuntutan warga.Sebenarnya bagaimana imbas SUTET bagi warga sekitar? SUTET merupakan medan elektromagnetik yang secara teknis dapat menimbulkan beberapa akibat. ”Medan elektromagnetik di bawah jaringan dapat menimbulkan suara atau bunyi mendesis akibat ionisasi pada permukaan konduktor yang kadang disertai cahaya keunguan. Bulu atau rambut pada bagian tubuh bisa berdiri akibat gaya tarik medan listrik yang kecil,” ungkap Dr Ir Marzan A Iskandar, Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (TIEML-BPPT) kepada pers di Jakarta, Senin (13/2). Belum PastiBahkan, lampu neon dan tes pen dapat menyala redup akibat dari mudahnya gas neon di dalam tabung lampu dan tespen terionisasi. Kondisi lain adalah adanya kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah menghantar listrik, seperti pada atap seng, pagar besi, kawat jemuran, dan badan mobil.Imbas dari radiasi medan elektromagnetik ini juga dapat terjadi pada tubuh manusia. Menurut Marzan, walau berfrekuensi rendah, medan magnet akan menimbulkan lingkaran arus listrik pada tubuh manusia. Besarnya arus listrik yang ditimbulkan tergantung pada kuatnya medan magnet yang ada. Jika terlalu besar, arus listrik ini dapat menimbulkan rangsangan pada sistem saraf dan otot atau mempengaruhi proses biologi.Dari beragam kajian medis, ada pro dan kontra ihwal imbas negatif SUTET terhadap kesehatan manusia. Marzan mengutip studi yang dilakukan Wertheimer dan Leeper pada tahun 1979 di AS. Mereka menggambarkan adanya hubungan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada anak dengan jarak tempat tinggal yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. Tapi, studi ini dikoreksi oleh ilmuwan lain, yakni Savitz dan Fulton yang justru menyatakan tidak ada hubungan antara tempat tinggal yang berdekatan dengan SUTET terhadap risiko kematian. “Tidak ada jawaban yang pasti tentang pengaruh SUTET bagi kesehatan, namun ada konsensus umum jika ada risiko pada kesehatan manusia, ancaman tersebut sangat kecil atau terfokus pada satu subkelompok dan tidak terjadi terhadap publik umum,” ujar Marzan.BahayaSUTET merupakan saluran atau hantaran udara un-tuk mentransmisikan daya elektrik pada tegangan 500.000 volt atau 500 kilo volt (kv). Tegangan setinggi ini diperlukan untuk menekan susut daya dan susut tegangan di saluran transmisi yang panjang. Tegangan ekstra tinggi banyak dipakai di Eropa dan Asia. Tegangan ultra tinggi, 765 kv dan 1.100 kv dipakai di Amerika dan Rusia. Pada tegangan yang sangat tinggi ini, saluran udara dipilih karena biaya konstruksinya jauh lebih murah dibanding bila menggunakan kabel bawah tanah.Menurut Dr Ir Pekik Argo Dahono dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), bahaya elektrik pertama yang harus kita hindari adalah sentuhan atau sengatan listrik. “Tingkatan bahaya akibat sengat elektrik sebanding dengan besarnya arus yang mengalir melalui badan kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus sengat baru akan terasa jika besarnya lebih dari 1 ma atau seperseribu Ampere,” ungkap Pekik dalam kesempatan serupa. Besarnya arus yang me-ngalir sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan rsistensi atau ketahanan tubuh kita. Besarnya resistensi sangat ditentukan oleh kondisi dan bagian tubuh yang dialiri arus. Saat ini standar dan hasil penelitian menunjukkan bahwa batas aman tegangan sentuh adalah 50 v.“Tentu fatal akibatnya jika kita sampai menyentuh konduktor yang bertegangan 500 kv. Untuk menghindari kejadian ini, SUTET dibuat dengan ketinggian yang cukup sehingga orang tidak mungkin menyentuhnya. Manusia juga tidak diizinkan secara terus-menerus tinggal di bawah SUTET untuk menghindari tekanan sengatan listrik,” cetus Pekik.Bahaya kedua adalah panas dan daya ledak SUTET saat terjadi hubungan singkat akibat kecelakaan atau kerusakan alat. Karena tegangannya sangat tinggi, arus yang sangat besar akan mengalir jika SUTET mengalami hubungan singkat. Pekik juga mengingatkan adanya risiko tegangan bocor yang mungkin saja terjadi. Pada 1970-an di Kanada, Amerika dan Australia sempat heboh adanya tegangan bocor dan pengaruhnya pada hewan ternak. Di sepanjang saluran transmisi terdapat konduktansi dan kapasitansi bocor. Arus mengalir melalui kapasitansi bocor dan kembali melalui tanah. Studi tentang tegangan bocor sampai hari ini belum pernah dilakukan di Indonesia. n
SUTET
Saluran udara tegangan ekstra tinggi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Menara transmisi listrik
SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien.
Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak SUTET terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati jalur SUTET.
[sunting] Penelitian dan dampak
Hasil penelitian yang sangat mempengaruhi pandangan masyarakat dunia tentang hubungan kanker otak pada anak dengan paparan medan elektromagnetik adalah hasil penelitian Wertheimer dan Leper tahun 1979, yang sempat menggoncangkan dunia karena risiko positif yang dilaporkannya. Sejak penelitian tersebut, berbagai studi epidemiologi dan laboratorium lainnya dilakukan sebagai replikasi dan eskpansi penelitian Wertheimer di berbagai negara. Namun hasil yang didapat justru beragam, bahkan sebagian besar bersifat kontradiktif. Dilaporkan, studi Feyching dan Ahlboum, 1993, meta analisisnya merupakan penelitian yang mendukung hasil Wertheimer, sedangkan studi National Cancer Institute (NCI) tahun 1997 di Amerika Serikat, studi Kanada 1999, studi Inggris 1999-2000 dan studi Selandia Baru menemukan hasil yang tidak mendukung Wertheimer.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Gerald Draper dan koleganya dari Chilhood Cancer Research Group di Oxford University dan Dr. John Swanson, penasehat sains di National Grid Transco, menemukan bahwa anak-anak yang tinggal kurang dari 200 meter dari jalur tegangan tinggi, saat dilahirkan memiliki resiko menderita leukimia sebesar 70 persen daripada yang tinggal dari jarak 600 meter atau lebih. Ditemukan lima kali lipat lebih besar kasus leukimia pada bayi yang dilahirkan di daerah sekitar SUTET atau sebesar 400 dalam setahun dari 1 persen jumlah penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Secara keseluruhan, anak-anak yang hidupnya dalam radius 200 meter dari tiang tegangan tinggi sekitar 70 persen diantaranya terkena leukimia dan yang hidup antara 200-600 meter sekitar 20 persen dibandingkan dengan yang tinggal lebih dari 600 meter. Walaupun demikian, peningkatan resiko leukemia masih ditemukan pada jarak dimana besar medan listrik bernilai di bawah kondisi di dalam rumah, sehingga disimpulkan bahwa peningkatan resiko leukemia tidak diakibatkan oleh medan listrik atau medan magnet yang diakibatkan oleh SUTET [1]
Berdasarkan hasil penelitian Dr. dr. Anies, M.Kes. PKK, pada penduduk di bawah SUTET 500 kV di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Tegal (2004) menunjukkan bahwa besar risiko electrical sensitivity pada penduduk yang bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV adalah 5,8 kali lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 kV berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala hipersensitivitas yang dikenal dengan electrical sensitivity berupa keluhan sakit kepala (headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome). Hasil penemuan Anies menyimpulkan bahwa ketiga gejala tersebut dapat dialami sekaligus oleh seseorang, sehingga penemuan baru ini diwacanakan sebagai "Trias Anies".
Corrie Wawolumaya dari Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pernah melakukan penelitian terhadap pemukiman di sekitar SUTET. Hasilnya tidak ditemukan hubungan antara kanker leukemia dan SUTET [2]
John Moulder mencoba menarik kesimpulan dari ratusan penelitian tentang dampak SUTET terhadap kesehatan. Moulder menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara medan tegangan listrik dan kesehatan manusia (termasuk kanker). Walaupun demikian medan tegangan listrik belum bisa dibuktikan benar-benar aman. Selain itu disepakati juga bahwa jika ada bahaya kesehatan terhadap manusia, maka itu hanya terjadi pada sebagian kecil kelompok [3].
WHO berkesimpulan bahwa tidak banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh medan listrik sampai 20 kV/m pada manusia dan medan listrik sampai 100 kV/m tidak mempengaruhi kesehatan hewan percobaan. Selain itu, percobaan beberapa sukarelawan pada medan magnet 5 mT hanya memiliki sedikit efek pada hasil uji klinis dan fisik [4]
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Menara transmisi listrik
SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien.
Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak SUTET terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati jalur SUTET.
[sunting] Penelitian dan dampak
Hasil penelitian yang sangat mempengaruhi pandangan masyarakat dunia tentang hubungan kanker otak pada anak dengan paparan medan elektromagnetik adalah hasil penelitian Wertheimer dan Leper tahun 1979, yang sempat menggoncangkan dunia karena risiko positif yang dilaporkannya. Sejak penelitian tersebut, berbagai studi epidemiologi dan laboratorium lainnya dilakukan sebagai replikasi dan eskpansi penelitian Wertheimer di berbagai negara. Namun hasil yang didapat justru beragam, bahkan sebagian besar bersifat kontradiktif. Dilaporkan, studi Feyching dan Ahlboum, 1993, meta analisisnya merupakan penelitian yang mendukung hasil Wertheimer, sedangkan studi National Cancer Institute (NCI) tahun 1997 di Amerika Serikat, studi Kanada 1999, studi Inggris 1999-2000 dan studi Selandia Baru menemukan hasil yang tidak mendukung Wertheimer.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Gerald Draper dan koleganya dari Chilhood Cancer Research Group di Oxford University dan Dr. John Swanson, penasehat sains di National Grid Transco, menemukan bahwa anak-anak yang tinggal kurang dari 200 meter dari jalur tegangan tinggi, saat dilahirkan memiliki resiko menderita leukimia sebesar 70 persen daripada yang tinggal dari jarak 600 meter atau lebih. Ditemukan lima kali lipat lebih besar kasus leukimia pada bayi yang dilahirkan di daerah sekitar SUTET atau sebesar 400 dalam setahun dari 1 persen jumlah penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Secara keseluruhan, anak-anak yang hidupnya dalam radius 200 meter dari tiang tegangan tinggi sekitar 70 persen diantaranya terkena leukimia dan yang hidup antara 200-600 meter sekitar 20 persen dibandingkan dengan yang tinggal lebih dari 600 meter. Walaupun demikian, peningkatan resiko leukemia masih ditemukan pada jarak dimana besar medan listrik bernilai di bawah kondisi di dalam rumah, sehingga disimpulkan bahwa peningkatan resiko leukemia tidak diakibatkan oleh medan listrik atau medan magnet yang diakibatkan oleh SUTET [1]
Berdasarkan hasil penelitian Dr. dr. Anies, M.Kes. PKK, pada penduduk di bawah SUTET 500 kV di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Tegal (2004) menunjukkan bahwa besar risiko electrical sensitivity pada penduduk yang bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV adalah 5,8 kali lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 kV berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala hipersensitivitas yang dikenal dengan electrical sensitivity berupa keluhan sakit kepala (headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome). Hasil penemuan Anies menyimpulkan bahwa ketiga gejala tersebut dapat dialami sekaligus oleh seseorang, sehingga penemuan baru ini diwacanakan sebagai "Trias Anies".
Corrie Wawolumaya dari Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pernah melakukan penelitian terhadap pemukiman di sekitar SUTET. Hasilnya tidak ditemukan hubungan antara kanker leukemia dan SUTET [2]
John Moulder mencoba menarik kesimpulan dari ratusan penelitian tentang dampak SUTET terhadap kesehatan. Moulder menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara medan tegangan listrik dan kesehatan manusia (termasuk kanker). Walaupun demikian medan tegangan listrik belum bisa dibuktikan benar-benar aman. Selain itu disepakati juga bahwa jika ada bahaya kesehatan terhadap manusia, maka itu hanya terjadi pada sebagian kecil kelompok [3].
WHO berkesimpulan bahwa tidak banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh medan listrik sampai 20 kV/m pada manusia dan medan listrik sampai 100 kV/m tidak mempengaruhi kesehatan hewan percobaan. Selain itu, percobaan beberapa sukarelawan pada medan magnet 5 mT hanya memiliki sedikit efek pada hasil uji klinis dan fisik [4]
gejala medan tinggi
Gejala Medan Tinggi
teknik tegangan tinggi
Posted December 3rd, 2008 by vandje
Gejala Medan Tinggi
Tugas Kuliah Teknik Tegangan Tinggi
1. apa yang dimaksud dengan kerja transformator?2. bagaimana diperoleh kerja transformator, jika salah satu lilitan transformator dialiri arus searah?
click link
142 clicks
ENERGI FOSIL (pembangkit listrik fosil)
Posted March 8th, 2008 by aden
Gejala Medan Tinggi
Energi Fosil ada 3 :batubara (coal),bahan bakar minyak (fuel oil), dangas alam (natural gas).Konversi energi pada energi fosil :energi kimia yang tersimpan dalam bahan bakar fosil -> energi panas (thermal energy) -> energi mekanik (mechanical energy) -> energi listrik (electrical energy)BATUBARA
Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
click link
296 clicks
Read more
KONSEP RANGKAIAN SERI PARALEL
Posted March 8th, 2008 by aden
Gejala Medan Tinggi
I. Rangkaian SeriDua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan.Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri.Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.
Selengkapnya tugas ini yang berupa rumus dan keterangan adalah file berupa power point, bisa didownload dibawah ini
click link
2293 clicks
Hukum Kirchoff
Posted March 8th, 2008 by aden
Gejala Medan Tinggi
Beberapa istilah yang perlu dipahami sebelum membahas hukum Kirchoff
Terminal: ujung akhir dari komponen/sumber atau rangkaianRangkaian: beberapa komponen/sumber yang dihubungkan pada terminalnyaSimpul (node): titik sambung antara dua atau lebih komponen/sumberSimpai (loop): rangkaian tertutup yang terbentuk apabila kita berjalan mulai dari salah satu simpul mengikuti sederetan komponen/ sumber dengan melewati setiap simpul tidak lebih dari satu kali dan berakhir pada simpul tempat kita memulai perjalanan.Hukum arus Kirchoff (HAK)– Kirchoff Current Law (KCL)
click link
1329 clicks
Read more
RESIKO BAHAYA OPERATOR GENERATOR TERHADAP RADIASI ELEKTROMAGNETIK DAN EFEKNYA BAGI KESEHATAN
Posted March 8th, 2008 by aden
Gejala Medan Tinggi
1. PendahuluanSeperti halnya rokok, orang yang merokok (perokok aktif) cepat atau lambat, sedikit atau banyak, akan mengalami efek merokok dan asap rokok yang dihirup terhadap kesehatan. Namun, orang yang tidak merokok tapi berada di sekeliling orang yang sedang merokok (perokok pasif), apalagi berada di ruangan tertutup, akan menghirup asap orang yang sedang merokok. Perokok pasif tersebut mungkin akan mengalami akibat yang tidak kalah buruk dengan perokok aktif.
teknik tegangan tinggi
Posted December 3rd, 2008 by vandje
Gejala Medan Tinggi
Tugas Kuliah Teknik Tegangan Tinggi
1. apa yang dimaksud dengan kerja transformator?2. bagaimana diperoleh kerja transformator, jika salah satu lilitan transformator dialiri arus searah?
click link
142 clicks
ENERGI FOSIL (pembangkit listrik fosil)
Posted March 8th, 2008 by aden
Gejala Medan Tinggi
Energi Fosil ada 3 :batubara (coal),bahan bakar minyak (fuel oil), dangas alam (natural gas).Konversi energi pada energi fosil :energi kimia yang tersimpan dalam bahan bakar fosil -> energi panas (thermal energy) -> energi mekanik (mechanical energy) -> energi listrik (electrical energy)BATUBARA
Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
click link
296 clicks
Read more
KONSEP RANGKAIAN SERI PARALEL
Posted March 8th, 2008 by aden
Gejala Medan Tinggi
I. Rangkaian SeriDua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan.Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri.Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.
Selengkapnya tugas ini yang berupa rumus dan keterangan adalah file berupa power point, bisa didownload dibawah ini
click link
2293 clicks
Hukum Kirchoff
Posted March 8th, 2008 by aden
Gejala Medan Tinggi
Beberapa istilah yang perlu dipahami sebelum membahas hukum Kirchoff
Terminal: ujung akhir dari komponen/sumber atau rangkaianRangkaian: beberapa komponen/sumber yang dihubungkan pada terminalnyaSimpul (node): titik sambung antara dua atau lebih komponen/sumberSimpai (loop): rangkaian tertutup yang terbentuk apabila kita berjalan mulai dari salah satu simpul mengikuti sederetan komponen/ sumber dengan melewati setiap simpul tidak lebih dari satu kali dan berakhir pada simpul tempat kita memulai perjalanan.Hukum arus Kirchoff (HAK)– Kirchoff Current Law (KCL)
click link
1329 clicks
Read more
RESIKO BAHAYA OPERATOR GENERATOR TERHADAP RADIASI ELEKTROMAGNETIK DAN EFEKNYA BAGI KESEHATAN
Posted March 8th, 2008 by aden
Gejala Medan Tinggi
1. PendahuluanSeperti halnya rokok, orang yang merokok (perokok aktif) cepat atau lambat, sedikit atau banyak, akan mengalami efek merokok dan asap rokok yang dihirup terhadap kesehatan. Namun, orang yang tidak merokok tapi berada di sekeliling orang yang sedang merokok (perokok pasif), apalagi berada di ruangan tertutup, akan menghirup asap orang yang sedang merokok. Perokok pasif tersebut mungkin akan mengalami akibat yang tidak kalah buruk dengan perokok aktif.
Langganan:
Postingan (Atom)